SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak lima Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Jawa Tengah akan menerima alokasi dana pembangunan dari Pemerintah RI senilai total Rp110 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun berbagai fasilitas penunjang sektor perikanan, mulai dari dermaga, sentra kuliner, pabrik es, bengkel dan docking kapal, gudang pendingin atau cold storage, armada penangkapan, hingga kios nelayan.
Kelima daerah penerima program itu tersebar di Jepara (1 KNMP), Pati (1 KNMP), Purworejo (2 KNMP), dan Kebumen (1 KNMP). Masing-masing kampung nelayan mendapatkan alokasi sekitar Rp22 miliar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menjelaskan dukungan infrastruktur ini menjadi bagian penting dari strategi memperkuat ekosistem perikanan tangkap di wilayah pesisir.
BACA JUGA: Brebes Terluas, DKP Jateng Siapkan Revitalisasi 15 Ribu Hektare Tambak Nganggur di Pantura
“Sejumlah Rp22 miliar itu untuk sarana prasarana, mulai cold storage, pabrik es, dermaga, kantor koperasi, dan unit pengolah untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan,” ujar Endi, Kamis, 16 Oktober 2025.
Endi memaparkan, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap ikan sebagai sumber protein hewani, utamanya Jawa Tengah, sangat tinggi. Justru, kata dia, sebagian besar pasokan ikan tersebut justru berasal dari nelayan kecil atau tradisional.
Menurut keterangannya, hampir 70-80 persen ikan yang masyarakat konsumsi, seperti pindang, tongkol, tengiri, kembung, dan bambangan, berasal dari hasil tangkapan nelayan kecil. Sementara itu, tangkapan skala besar biasanya langsung diekspor ke perusahaan-perusahaan besar.
Baru ada lima yang Pemerintah RI biayai, DKP Jateng target 1000 Kampung Nelayan Merah Putih tahun 2026
Hanya saja, kata dia, proses penanganan ikan di tingkat nelayan tradisional masih jauh dari optimal. Penyimpanan dan distribusi umumnya berlangsung seadanya, tanpa memperhatikan aspek kebersihan dan standar higienitas. Kondisi di lapangan juga belum didukung fasilitas yang memadai.