“Selama ini penanganannya masih tradisional, kurang higienis. Di tempat penangkapan kondisinya masih kotor, tidak ada fasilitas yang memadai,” jelas Endi.
Ia menyebut, melalui KNMP pemerintah ingin membangun ekosistem perikanan tangkap yang lebih modern, mulai dari tempat penampungan nelayan, dermaga tertata, hingga fasilitas pabrik es, cold storage, kios, dan sarana pemasaran.
BACA JUGA: Menteri KKP RI Canangkan Program Koperasi Nelayan Merah Putih: Prioritas di Jawa Tengah
Lebih lanjut, Endi mengungkap ada 100 KNMP se-Indonesia yang Pemerintah RI biayai pada 2025, lima di antaranya berada di Jawa Tengah. Tahun depan, Endi menyebut jumlah tersebut akan ada perluasan menjadi 1.000 kampung nelayan di berbagai daerah.
Endi mengingatkan, pendaftaran usulan program KNMP 2026 akan tutup pada 17 Oktober 2025. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah kabupaten/kota pesisir di Jawa Tengah segera mengajukan proposal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Yang mengusulkan harus kabupaten/kota, bukan provinsi. Jadi kami dorong semua daerah Pantura maupun Pansela untuk tidak melewatkan kesempatan ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi