Penguasaan Bola Garuda Muda
Garuda Muda bermain dominan sepanjang laga dengan menguasai bola sebanyak 68%, menciptakan sejumlah peluang, seperti sundulan Jens Raven dan tendangan bebas Arkhan Fikri. Namun penyelesaian akhir kurang maksimal. Total enam tembakan hanya dua yang on target, tidak satupun menghasilkan gol.
Sejak kemenangan terakhir di SEA Games 1987, timnas Indonesia U‑23 belum pernah menang di partai final resmi di SUGBK. Kemenangan ini semakin memperpanjang rekor buruk mereka di stadion kebanggaan nasional untuk laga final, dengan total tujuh kekalahan dari delapan final terakhir di sana.
BACA JUGA: Achievement dari Piala AFF U23 2025, Jens Raven Jadi Top Skor, Ardiansyah Kiper Terbaik
Taktik dan Mental Jadi Pembeda
Pelatih Indonesia, Gerald Vanenburg, bereksperimen dengan formasi 3-4-3 yang belum terbiasa dipakai dan justru menuai kritik. Ia menyoroti bahwa timnya kurang agresif dalam mengirim bola panjang ke kotak penalti.
Sementara itu, lini tengah belum mampu mendominasi. Vietnam memanfaatkan situasi dengan pertahanan rapat dan mental yang kuat, tanpa mengandalkan satu bintang, tetapi kebersamaan tim sebagai kunci kemenangan. Kemenangan di markas rival memperlihatkan mentalitas tinggi dan konsistensi performa sepanjang turnamen.
Setelah live final Indonesia Vs Vietnam, Garuda Muda harus mengevaluasi efektivitas finishing dan keberanian taktik jika ingin keluar sebagai juara di kandang sendiri. (*)