Lebih lanjut Hendi mengatakan, total belanja ABPN dan ABPD di Indonesia mencapai Rp1000 triliun yang kesemuanya bersepakat membelanjakannya untuk Produk Dalam Negeri.
“Dengan peluang tersebut, setidaknya akan terbuka 5 juta tenaga kerja baru. Namun problemnya masih banyak kualitas Produk Dalam Negeri yang belum terstandar. Ini juga peluang Kadin untuk turut serta memberikan pelatihan kepada mereka,” tandas Hendi.
Sementara itu Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menyambut baik sosialisasi ini. Pihaknya akan terus berupaya menggandeng dan menggerakkan UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan masuk dalam e-katalog LKPP RI.
“Hingga saat ini, UMKM di Jateng baru 17 persen atau sekitar 300 ribu lebih UMKM yang masuk di e-katalog. Masih banyak peluang untuk masuk ke e-katalog,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, berlangsung pula pelantikan pengurus Lembaga Advokasi Kadin Kota Semarang. Yang akan membantu anggota Kadin dan pengusaha lain dalam menyelesaikan persoalan industrial mereka. (*)
Editor: Elly Amaliyah