Membawa logistik, terutama makanan dan minuman, dalam jumlah pas tidak Dasirun sarankan.
“Perbekalannya jangan pas. Air minum minimal 2 liter per hari. Makanan dan sebagainya, logistik itu harus yang lengkap. Kalau misal pendakian 1 hari, jatahnya harus lebih ibarat mendaki 1,5 hari, jangan pas,” tegasnya.
Lebih lanjut, penting bagi rombongan pendaki pemula untuk menggunakan pemandu atau orang lokal. Jangan sampai seluruh anggota rombongan masih pemula atau belum ada sama sekali yang berpengalaman dalam mendaki gunung. Terkait hal tersebut, Dasirun menyampaikan alasannya.
“Kalau memang pemula, jangan sebaiknya lima orang, empat orang atau semuanya itu pemula. Pas kondisi darurat kalau keempat-empatnya tidak ada pengalaman, nanti malah keputusan yang mereka ambil pasti keliru. Artinya dalam satu grup harus sudah ada yang berpengalaman,” terang Dasirun.
Khusus bagi pendaki yang memiliki riwayat penyakit, perlu ada pemeriksaan kesehatan dari instansi yang berwenang. Terpenting, metode peer to peer atau memberi tahu teman lain saat mendaki terkait penyakit dan obat-obatan apa yang harus pendaki konsumi juga penting.
“Saran saya sebelum berangkat ada pemeriksaan kesehatan, baik ke puskemas, dokter atau lainnya. Biasanya kalau di Taman Nasional Semeru itu wajib bawa surat kesehatan, cek tensinya, dan sebagainya. Sehingga dalam kondisi sehat,” papar Dasirun. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto