SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 4 (empat) karangan bunga berdiri di sepanjang jalan rumah duka mahasiswi teknik mesin Undip yang meninggal di Gunung Lawu.
Rumah kecil yang beralamat di Graha Sendang Mulyo, KK III/4, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang tersebut penuh sesak oleh ratusan pelayat semenjak pagi. Karangan bunga bela sungkawa juga berdatangan sebagai tanda turut berduka cita.
Salah satunya karangan bunga kiriman organisasi mahasiswa pecinta alam (Mapala) jurusan Teknik Mesin, “Kompas Undip”. Sebelumnya, Kompas Undip mengadakan kegiatan fun hiking ke Puncak Gunung Lawu bersama korban.
BACA JUGA: Berselimut Suasana Duka, Mahasiswi Undip yang Meninggal di Gunung Lawu Dimakamkan di Jatingaleh
Melalui informasi yang berhasi beritajateng.tv peroleh, mendiang Anindita mendaki bersama sekitar 17 anggota Kompas Undip lainnya.
Salah satu sahabat korban yang datang ke rumah duka bernama Sela menyebut bahwa mendiang Anindita menjadi satu-satunya anggota perempuan di organisasi pecinta alam tersebut.
“(Kabarnya satu-satunya perempuan di organisasi Kompas?) Setahu saya dia pernah cerita memang kaya gitu,” tutur Sela saat kami temui di rumah duka, Senin, 26 Juni 2023.
Tak satu pun anggota Kompas bisa awak media hubungi saat hari pemakaman mahasiswi Undip yang meninggal di Gunung Lawu
Meski mengirimkan karangan bunga tanda bela sungkawa, tak ada satu pun anggota Kompas Undip yang berhasil awak media hubungi.