SEMARANG, beritajateng.tv – Dalam bangunan seluas 1,7 hektare di kawasan Perumahan Graha Padma, Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, terdapat ribuan tanaman melon yang tumbuh subur. Tempat itu ialah Laguna Greenhouse.
Uniknya, alih-alih menggunakan tanah sebagai media penanamannya, tempat ini memanfaatkan air dalam sistem pembudidayaannya, yakni sistem hidroponik. Yang lebih mencengangkan lagi, seluruh sistem dan pengelolaan air di tempat ini menggunakan teknologi mesin canggih serta pengendaliannya melalui komputer.
Salah satu pendiri Laguna Greenhouse, Arvin Wijaya, menyampaikan bahwa penggunaan teknologi canggih sangat membantu ia dalam mengelola pertanian. Salah satunya adalah teknologi dapat memaksimalkan pendistribusian energi dan nutrisi pada tanaman melon.
“Kita pakainya full hidroponik dibantu teknologi, kita gak pakai tanah sama sekali, ini yang jarang ditemui. Dengan hidroponik, energi dan nutrisi akan difokuskan pada satu buah yang dipelihara, itulah mengapa kita bisa menjamin hasilnya bisa lebih optimal,” jelasnya saat beritajateng.tv temui, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, Arvin juga mengatakan bahwa sistem hidroponik dapat menghemat penggunaan air hingga 30-40 persen. Dari segi pupuk pun konsumsinya bisa lebih hemat hingga 30 persen di mana tidak ada nutrisi dan air yang terbuang.
Namun, tentu ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengontrol penggunaan air, di antaranya suhu, kadar oksigen, jamur, bakteri, hingga tingkat kesterilan air itu sendiri.
“Greenhouse dari unsur kesehatan yang jelas terkontrol, kita bisa memastikan yang dikonsumsi bebas residu pestisida, intinya nggak hanya kualitasnya bagus, tapi juga lebih sehat produknya,” jelasnya.
Memanfaatkan air dalam pembudidayaan melon, nyatanya Laguna Greenhouse tidak terganggu akan cuaca yang ekstrem.
Misalnya dalam menghadapi Kota Semarang yang saat ini mengalami kemarau panjang, Arvin mengatakan bahwa telah menyiapkan kebutuhan air sejak jauh-jauh hari. Penampungan air di Laguna Greenhouse mencapai 180 liter.