SEMARANG, beritajateng.tv – Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Pradhana Agung Nugraha, menegaskan pentingnya peran sekolah dalam membentuk kesadaran politik damai di kalangan pelajar. Hal ini menanggapi maraknya keterlibatan siswa SMP, SMA, hingga SMK dalam aksi unjuk rasa yang berujung pada kericuhan.
Pradhana menyayangkan banyaknya pelajar yang ikut aksi tanpa memahami tata cara menyuarakan pendapat yang benar.
Ia menegaskan, pihaknya sudah memiliki program rutin yang menyasar sekolah-sekolah, mulai dari sosialisasi satgas narkoba, pendidikan politik, hingga kampanye toleransi.
BACA JUGA: Soal Polemik Proyek Peternakan Babi di Jepara, Kesbangpol Jateng Soroti Kurangnya Dialog Publik
“Kami selalu bawa materi ke sekolah tentang bagaimana menyuarakan pendapat tanpa anarki. Ayo toleransi. Sekolah, guru, dan orang tua harus bekerja sama agar anak-anak tidak terjebak dalam aksi yang merugikan,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa, 9 September 2025.
Pihaknya mengingatkan, mengawal anak-anak bukan hanya tugas sekolah. Melainkan, orang tua juga memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing putra-putrinya.
Sebab itu kata dia sekolah dan orang tua harus bersinergi mengawasi peserta didik. Harapannya kejadian tertangkapnya anak-anak saat aksi unjuk rasa tak terulang kembali.
Kesbangpol Jateng: Pelajar tetap boleh sampaikan pendapat, tapi harus elegan dan membangun
Menurut Pradhana, Kesbangpol aktif berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah ketika ada potensi aksi massa. Langkah ini pihaknya lakukan untuk mencegah pelajar ikut terlibat dalam unjuk rasa.