Sementara itu, Luthfi menyebut kerusakan fasilitas umum terparah terjadi di Kota Pekalongan.
“Terparah di Pekalongan Kota, itu gedung DPR ya,” pungkasnya.
Calon investor Tiongkok dan Korea Selatan tunda pertemuan
Sebelumnya, imbas aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah, calon investor asal Tiongkok dan Korea Selatan me-reschedule jadwal pertemuan dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu terungkap oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, saat beritajateng.tv jumpai di kantornya pada Rabu, 3 September 2025.
“Memang ada beberapa calon investor penanaman modal asing (PMA) yang melakukan reschedule atau menunda ya. Harusnya akan hadir di akhir Agustus atau awal bulan September ini, namun menginfokan untuk menggeser,” ujar Sakina.
Sakina mengaku mendapat kabar dari calon investor Tiongkok itu melalui aplikasi WeChat. Mereka tak hanya menunda pertemuan dengan DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.
Ia menyebut beberapa investor asal China juga menunda pertemuan dengan pengelola kawasan industri dan DPMPTSP di kabupaten/kota.
BACA JUGA: Sesalkan DPR RI Tak Terima Demonstran, Pengamat Unika: Gak Cukup Minta Maaf Lewat Medsos
“Kami [komunikasi] lewat WeChat, jadi karena calon investor dari China mengabarkan kalau menggeser waktunya dan akan menginfokan lebih lanjut. Kemudian hasil komunikasi dengan pengelola kawasan industri dan 35 kabupaten/kota, ada beberapa yang seperti itu,” sambung Sakina.
Kendati para calon investor menunda pertemuan, Sakina memastikan belum ada pembatalan investasi dari Tiongkok maupun Korea Selatan di Jawa Tengah.
“Kami tentunya berharap ini memang menunda; menunda sampai situasi dan kondisi keamanan kondusif dan kemudian tidak membatalkan, harapannya tentunya seperti ini. Kami masih menunggu, tetapi sampai dengan detik ini memang tidak ada rencana pembatalan dari mereka. Mereka baru menunda ya,” tegas Sakina. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi