“Harapan kami kuota blank spot ini ada di sekolah-sekolah yang mendekati dengan kecamatan-kecamatan yang kosong atau zona blank spot,” ujarnya.
“5 persen atau berapa persen yang diutamakan, sehingga nanti ada porsi juga. Sehingga kita tidak meninggalkan hak-hak yang tinggal di daerah blank spot atau kecamatan yang tidak punya sekolah atau sekolah negeri,” tegasnya.
Peserta didik di area blank spot SMAN ikut sekolah virtual
Tak sedikit yang bertanya bagaimana peserta didik di area blank spot tersebut menempuh pendidikan. Bahwasanya, mereka yang berasal dari wilayah di area blank spot SMAN tetap bisa mengakses pendidikan dengan mengikuti sekolah virtual. Sekolah virtual merupakan salah satu inovasi dari Pemprov Jateng untuk memperluas akses pendidkan.
“Walaupun belum begitu maksimal (masuk lewat jalur zonasi) tapi juga dijembatani dengan inovasi-inovasi kelas jauh atau sekolah online, atau kelas lainnya, yang mana ini khusus dalam penganganan area di luar zonasi atau blank spot,” ungkap Hamid.
Tak lupa, Hamid menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak bagi seluruh masyarakat. Tentunya pemerintah harus bisa menjamin agar generasi muda dapat melanjutkan studi. Tak terkecuali bagi calon peserta didik dalam PPDB Jateng tahun 2023/2024 kali ini.
“Harapan kami semua bisa tertampung dengan berbagai jalur-jalur yang ada. Distribusi harus merata. Karena pendidikan adalah hak masyarakat dan kami akan mengawal hak-hak tersebut agar di gunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi