“Karena sumber air baku kita mayoritas adalah air permukaan sehingga kondisinya saat ini masih relatif aman,” jelas Yudi.
Menurut Yudi, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang lebih banyak menggunakan air permukaan daripada mata air atau artetis. Ia meyakini, dengan air permukaan yang dinilai masih melimpah masih bisa mengcover kebutuhan masyarakat sampai bulan Desember 2023.
“Air permukaan masih terjaga dengan baik, karena biasanya berasal dari waduk diatasnya. Jadi ada wadah tampungannya saat musim hujan untuk digunakan musim kemarau,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, penggunaan mata air atau artetis untuk kebutuhan baku PDAM hanya 20 persen.
“Dan itupun kalau itu kurang akan kita subtitusi dengan jaringan kita yang sumbernya permukaan atau sungai. Pokoknya aman sampai Desember 2023 bahkan bisa sampai Februari 2024 aman,” lanjutnya.
Bahkan, lanjut Yudi, beberapa waktu yang lalu, jajaran Direksi dan karyawan PDAM Tirta Moedal juga berikhtiar melakukan shalat Istiqomah meminta berkah agar turun hujan.
“Kemarin kita lakukan shalat Istisqo, netizen banyak yang khawatir ketahanan air baku menipis, padahal tetap aman (persediaan airnya, Red), ” Kata Yudi. (*)
Editor: Elly Amaliyah