“Dengan kick off gerakan urban farming, sekaligus memberikan semangat dan mengajak masyarakat melalui kecamatan, kelurahan dan sekolah-sekolah untuk bisa mandiri pangan sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera, ” katanya.
Dipilihnya Kecamatan Genuk sebagai lokasi terpusat gerakan menanam, kerja bhakti massal & kick off urban farming bukan tanpa alasan.
Mbak Ita menyebut, jika dirinya ingin menggiatkan kembali kerja bakti massal utamanya di wilayah pasca banjir.
“Kita ketahui, di wilayah Genuk ini kan wilayah yang kemarin terdampak banjir cukup parah. Dengan pembersihan drainase, kerja bakti massal diharapkan bisa jadi gerakan bersama membersihkan sampah di lingkungan masing-masing. Karena sampah ini jadi salah satu penyebab banjir, ” terangnya.
Dengan gerakan serentak yang dilakukan, ia berharap kota Semarang semakin ‘ijo royo-royo’, bebas banjir, longsor dan bencana serta ketahanan pangan bisa terus terjaga. (Ak/El)
Editor: Elly Amaliyah