Akan tetapi, harga tersebut sebenarnya lebih mahal ketimbang kopi eceran yang juga ngetren belakangan ini. Yang dibanderol Rp8 ribuan saja. Kendati demikian, Reza tak menganggapnya sebagai ancaman berarti.
“Sama kopi eceran Rp8 ribuan itu jelas kualitas kita beda banget, kalau Kopi Djuara ada tempatnya dan kami fresh limit, bukan kopi yang stock di tandon,” kata Reza.
Lebih lanjut, ia menilai, bisnis kopi masih akan terus berkembang kedepannya. Sebab, kopi kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi kalangan kantoran.
Baru setahun buka, Kopi Djuara bahkan telah menjual 100 ribu cup kopi untuk semua varian. Belakangan, Toko Kopi Djuara juga baru saja membuka cabang baru di Muladi Dome untuk menyadar kalangan mahasiswa Undip yang suka minum kopi.
BACA JUGA: Nyari Tempat WFC atau Sekedar Nugas? Nongkrong di Rintik Kopi Magelang Bisa Jadi Pilihan
Ia pun berharap, Kopi Djuara dapat terus menjadi rujukan pecinta kopi dalam mencari kopi take away.
“Kebetulan untuk kopi take away yang merek lokal di Kota Semarang masih sedikit, kami coba peluang dan masuk di situ, harapannya bisa jadi leader market kopi take away di Semarang,” harapnya. (*)
Editor: Farah Nazila