SEMARANG, beritajateng.tv – Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, terkenal sebagai kota yang kaya akan warisan budaya. Salah satu bentuk kekayaan budaya yang menonjol ialah beragamnya klenteng yang tersebar di berbagai penjuru kota ini. Seperti misalnya Klenteng Hok Sing Bio.
Klenteng-klenteng yang indah dan bermakna itu menjadi bukti konkret dari keberagaman etnis dan agama di Semarang.
Dari timur ke barat, dari utara ke selatan, klenteng-klenteng di Semarang menawarkan pengalaman spiritual dan keindahan arsitektur yang tak tertandingi. Setiap klenteng memiliki ciri khasnya sendiri, menceritakan kisah-kisah masa lalu dan mewakili kepercayaan dan praktik keagamaan yang berbeda.
Salah satu klenteng yang menarik untuk kunjungan adalah Klenteng Hok Sing Bio yang berlokasi di Jalan Bugangan Nomor 42, Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Bejo, Pengurus Klenteng Hok Sing Bio menceritakan berdasarkan cerita turun temurun, bahwa klenteng ini telah ada sejak tahun 1964. Dalam beberapa tahun pertamanya, siapa sangka bahwa klenteng ini berfungsi sebagai tempat ibadah sang pemilik.
BACA JUGA: Mbak Ita: Kirab Budaya Klenteng Tay Kak Sie Jadi Simbol Toleransi
“Berdiri sekitar tahun 1964. Pertamanya milik perorangan orang Semarang asli. Orang itu membangun untuk beribadah sendiri, namanya Bah Blek,” kata Bejo kepada beritajateng.tv, Selasa 4 Juli 2023.
Namun, pada tahun 1968, tutur Bejo, anak dari Bah Blek tidak berkenan untuk mengurus klenteng tersebut. Maka dari itu, dibentuklah Yayasan Pusaka Bintang Utara untuk meneruskan pengelolaan klenteng itu.