Gaya Hidup

Mengenal Paguyuban Katun Ungu, Wadah Bagi Tuna Rungu Semarang Membatik

×

Mengenal Paguyuban Katun Ungu, Wadah Bagi Tuna Rungu Semarang Membatik

Sebarkan artikel ini
Salah satu anggota Paguyuban Katun Ungu
Salah satu anggota Paguyuban Katun Ungu memberikan gestur jempol saat mengajari masyarakat membatik. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

Untuk motifnya, kebanyakan adalah batik Semarangan yang berisi ikon-ikon Semarang khas. Uniknya, pada saat Covid-19, Slamet bahkan sempat membuat batik dengan motif virus Corona.

“Alhamdulillah dari tahun 2013 sudah bisa produksi sendiri, bisa menerima order terutama dari dinas-dinas gubernuran,” ucapnya.

Hingga saat ini, Paguyuban Katun Ungu memiliki 35 anggota. Sesuai namanya, semua anggota merupakan penyandang runa rungu atau Teman Tuli.

Dari jumlah itu, sekitar 10-15 anggota benar benar aktif berkecimpung di dunia batik. Sementara sisanya menjadikan batik sebagai hobi dan sambilan.

BACA JUGA: Cerita Menarik Juru Bicara Isyarat Debat Pilgub Jateng, Sempat Kesulitan Terjemahkan Istilah Politik

Slamet berharap, keberadaan Paguyuban Katun Ungu mampu membuka peluang bagi teman-teman disabilitas untuk juga memiliki

“Harapannya mereka bisa lebih eksis dan kita juga memberikan ruang orang-orang disabilitas untuk beraktivitas. Dan saya berharap pemerintah bisa turut memperhatikan para disabilitas seperti tuna daksa atau tuna grahita,” tandasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan