BACA JUGA: Rumah Makan Ini Jual Ribuan Kaset Pita bersama Masakan Padang, Koleksinya Ribuan
Harga Laser Disc jadi penyebab kalah pamor
Salah satu alasan mengapa cakram laser pada zaman itu kalah pamor dengan vcd, menurut Denny adalah masalah harga. Pada waktu itu, cakram laser memiliki harga yang lumayan tinggi.
“Kalau dulu, Laser Dics itu mahal, yang punya juga cuma kalangan tertentu. Untuk satu piringannya ini bisa seharga Rp100 ribu di jaman dulu, sedangkan vcd harganya hanya Rp5-10 ribu,” ungkapnya.
Tak hanya piringannya yang berharga mahal, namun perangkat pemutarnya juga banderol harganya tinggi. Kata Denny, satu perangkat pemutar Laser Disc banderol harganya Rp2-3 juta pada zamannya, lebih mahal ketimbang perangkat pemutar vcd yang berkisar Rp1 juta.
Kini, piringan-piringan cakram laser bagaikan piringan tak berharga. Jarang sekali orang yang memiliki perangkat pemutarnya. Denny mengaku, beberapa orang membeli cakram laser hanya untuk menggunakannya sebagai pajangan.
“Umumnya buat pajangan, nggak dipakai, tapi malah dipakai untuk hiasan, misal dijadiin jam dinding,” pungkasnya.
Cakram laser memang tak sempat menikmati kepopularitasnya. Bahkan, menurut Denny, kejayaan cakram laser di Indonesia tak sampai 10 tahun dan pada akhir tahun 1990-an mulai orang-orang tinggalkan. Meski begitu, tak ada salahnya untuk mengetahui sedikit jejak peninggalan Laser Disc. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi