Hal ini Khalik harap dapat membantu melestarikan warisan budaya rakyat di tengah-tengah kegiatan pembelajaran.
“Dengan demikian, harapannya sejak dini anak-anak mengenal lagu-lagu daerah, khususnya lagu Jawa, sekaligus pengenalan nilai karakter yang ada di lagu-lagu dolanan itu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lestarikan Budaya Jawa, UPGRIS Gelar Festival Dalang Anak, Jadikan Wayang sebagai Media Pembelajaran
Lebih jelas, Khalik menuturkan jika tembang dolanan kian terlupakan seiring perkembangan zaman. Misalnya budaya Barat yang kini mudah sekali meracuni generasi muda Indonesia.
“Kalau tidak, nanti akan luntur, terdegradasi dengan lagu-lagu Barat, terdegradasi dengan budaya-budaya Barat yang masuk begitu masif,” kata Khalik yang juga bertugas sebagai dewan juri.
Oleh karenanya, kata Khalik, generasi muda sedini mungkin harus kita tanamkan kecintaan akan budaya lokal. Salah satunya dengan lomba tembang dolanan.
“Sehingga nantinya ketika anak besar boleh berpikiran barat tapi harus tetap memegang teguh nilai budaya timur ala Indonesia,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi