Pelatihan tersebut mencakup pemilihan bahan makanan halal, teknik memasak halal-tayyib, hingga pengenalan bahan baku berkualitas.
“Kami ajarkan dari proses paling dasar, seperti cara menyimpan telur yang benar. Hal-hal sederhana ini menentukan kualitas makanan,” jelas Nanan.
Dari sisi menu, Pasren menawarkan ragam hidangan Nusantara dari Sabang hingga Merauke.
Pecinta kuliner western pun tetap dapat menemukan sajian favorit mereka. Seluruh makanan disiapkan tanpa pewarna sintetis dan tanpa pengawet. Sedangkan minuman tersaji dalam kemasan food grade yang ramah lingkungan.
Tidak hanya bagi pencinta kuliner, Pasren juga membuka ruang pertemuan yang dapat masyarakat pakai gratis untuk berbagai kegiatan positif.
“Siapa pun boleh memakai tempat ini selama untuk tujuan yang baik. Bahkan rapat RT pun kami persilakan,” tambah Nanan.
Dalam rangka pembukaannya, Pasren menggelar event Meramu Rasa, di ikuti para ibu rumah tangga dan pekerja. Kegiatan ini juga menghadirkan para juri, termasuk Chef Dedes Putri Ratnasari, Chef Putri Uti, Chef Beatrix S, dan Chef Nanan sendiri.
Dengan konsep unik yang memadukan kuliner sehat, edukasi, dan pemberdayaan, Pasren Garden Resto menjadi alternatif baru bagi warga Semarang yang ingin menikmati suasana berbeda nan inspiratif. (*)
Editor: Elly Amaliyah







