Gaya Hidup

Menjaga Akal di Tengah Ledakan AI: Gagasan Besar dalam “Evolusi Jari”

×

Menjaga Akal di Tengah Ledakan AI: Gagasan Besar dalam “Evolusi Jari”

Sebarkan artikel ini
Menjaga Akal di Tengah Ledakan AI: Gagasan Besar dalam “Evolusi Jari”
Gagasan Besar dalam Buku “Evolusi Jari”.

SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah ritme hidup yang kian ditentukan gawai, algoritma, dan teknologi pintar, dua generasi pemikir Indonesia mencoba merumuskan ulang bagaimana manusia seharusnya berhubungan dengan kecerdasan digital.

Lewat refleksi panjang tentang kecepatan, intuisi, dan akal sehat, mereka mengajukan satu pesan sederhana: manusia semestinya tetap menjadi pusat keputusan.

Saur Hutabarat, yang lebih dari empat dekade bergelut di dunia pers, mengamati perubahan pola berpikir masyarakat digital.

“Saya sering melihat jari kita bergerak lebih cepat daripada pikiran kita,” ujar Saur.

“Banyak keputusan penting diambil terburu-buru, sebelum nalar sempat menimbang,” imbuhnya.

Kegelisahan itu pula yang kemudian mempertemukannya dengan Ikhwan Syaefulloh, praktisi AI yang aktif mengembangkan kerja kreatif berbasis teknologi.

Ikhwan menilai bahwa persoalan utama masyarakat hari ini bukanlah teknologi itu sendiri, melainkan bagaimana manusia menggunakannya.

“AI tidak datang untuk menggantikan siapa pun. Yang digantikan itu justru pola pikir lama yang tidak lagi relevan,” terangnya.

Teknologi sebagai Cermin Peradaban

Menurut Saur, teknologi seharusnya kita perlakukan sebagai cermin, bukan penentu. Ia mengingatkan bahwa gawai hanya memperbesar kecenderungan manusia, baik yang bijak maupun yang keliru.

“Teknologi itu amplifikasi. Kalau manusianya jernih, yang keluar juga jernih. Tapi kalau manusianya ruwet, teknologinya ikut-ikutan ruwet,” jelasnya.

Dalam pembahasannya soal keberanian berpikir, Saur menyebut bahwa setiap kemajuan besar selalu lahir dari apa yang ia sebut sebagai “kesintingan yang produktif”.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan