Pengunjung juga dapat menikmati kolam renang dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter yang terletak di tengah halaman homestay tersebut. Sejumlah beanbag juga dapat pengunjung gunakan jika ingin bersantai di tepi kolam.
Homestay masih menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara. Sami menuturkan, pengunjung yang datang mayoritas berasal dari benua Eropa, seperti Belanda, Italia, hingga Rusia.
Ketika wartawan beritajateng.tv bertanya mengenai alasan, ia mengaku bahwa homestay dapat memberikan pelayanan layaknya rumah yang menyambut hangat penghuninya. Tak ayal wisatawan mancanegara menjatuhkan pilihannya kepada hunian satu ini.
“Di sini (Casa D’Sami Homestay) tidak hanya sekadar tamu datang lalu menginap saja, tapi kami juga sering ajak mereka bercerita, terutama kalau ada tamu yang waktu malem atau pagi milih untuk nongkrong di bar kitchen,” tandasnya.
Konsep homestay yang dibuat terbuka ini juga membuat interaksi antar satu pengunjung dengan pengunjung lainnya tercipta. Sehingga, suasana kekeluargaan yang nyaman dapat terbangun.
Untuk pengunjung yang ingin merasakan sensasi menginap yang tidak biasa di daerah Ubud, Casa D’Sami dapat menjadi pilihan. Pengunjung dapat menginap dengan merogoh kocek Rp 230.000 per malam, termasuk breakfast (*).
Editor: Andi Naga Wulan.
