BLORA, beritajateng.tv – Pasca dilantik, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Blora, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah untuk mengadu terkait harga tebu petani dianggap terlalu murah.
Mereka (para pengurus harian-red) diterima oleh wakil ketua DPRD Blora Siswanto, di ruang kerjanya, pada Jumat 16 Mei 2024.
Ketua APTRI Sunoto, mengatakan bahwa PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang sekarang di bawah pengelolaan Bulog, ternilai semena – mena kepada para petani tebu di Blora.
“APTRI ingin mengajak Pemerintah bersama mendatangi Bulog di pusat, agar menaikkan harga tebu. Agar petani bisa merasakan manisnya tebu,” kata Sunoto.
BACA JUGA: Malu Hubungan Gelapnya Ketahuan, Ibu di Blora Tega Telantarkan Bayinya
Sekretaris APTRI Anton pun juga mengatakan hal senada. Ia menyebut bahwa sudah lima tahun ini, harga tebu tidak ada kenaikan.
“Ini sangat merugikan petani. Keputusan yang sepihak, maka saya ingin DPRD ikut bersama – sama kami dan Bupati, berangkat ke Jakarta, ke Kantor Bulog,” ujarnya.
“Harapannya agar Pabrik Gula (PG) PT GMM Blora mengevaluasi kembali harga rendemen tebu giling. Sehingga nantinya membeli dari pertani dengan harga sesuai dengan SK Dirjen Perkebunan, dengan harga Rp 690/kg atau Rp 69 ribu/Kw,” imbuhnya.