Namun di balik keunikan tersebut, terdapat sejumlah peraturan yang tidak bisa disepelekan. Salah satunya yaitu pengunjung wajib memakai kaos kaki. Hal tersebut untuk menjaga lantai perpustakaan agar tidak rusak.
“Karena ini 90 persen full kayu, jadi pengunjung harus pake kaos kaki mencegah keringat merusak kayu. Selain itu juga tidak boleh membawa makan dan minum untuk mengantisipasi minuman tumpah. Jadi memang kayu ini nggak boleh kena air soalnya nanti bisa lapuk,” terang Duta.
Selain itu, desain dinding yang berongga dan terbuka sering kali membuat debu dengan mudahnya memasuki ruangan. Apalagi, lokasi perpustakaan ini terletak tepat di pinggir jalan raya. Meski begitu, Duta sebagai pengelola mengaku telah melakukan perawatan ekstra dengan membersihkan ruangan secara rutin.
“Sering dibersihin cuma karena di pinggir jalan raya, apalagi di sekitar perpustakaan banyak pohon juga. Otomatis debu dan daun berguguran itu sering masuk. Tapi saya sebagai pengelola selalu mengupayakan agar pengunjung tetap nyaman,” imbuhnya.
BACA JUGA:Berani Tampil Beda, Ini 6 Daya Tarik Dusun Semilir yang Tak Dimiliki Objek Wisata Lainnya
Microlibrary Warak Kayu beroperasi dari hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 sampai 15.30 WIB. Adapun jam istirahat perpustakaan umum ini pukul 12.00 – 13.00 WIB. Siapa saja bebas mengunjungi perpustakaan ini, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.(*)
Editor: Farah Nazila