Jateng

Minat Warga Jateng Kerja ke Eropa Meningkat, Agen Penyalur Sebut Visa dan Bahasa Jadi Tantangan

×

Minat Warga Jateng Kerja ke Eropa Meningkat, Agen Penyalur Sebut Visa dan Bahasa Jadi Tantangan

Sebarkan artikel ini
Bekerja di Eropa
Direktur Operasional PT Dewi Pengayom Bangsa, Nindya Setyo, saat menghadiri Job Fair di Disnakertrans Jateng, Kota Semarang, Jumat, 22 Agustus 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tak cuma di Asia dan Timur Tengah, minat warga Jawa Tengah untuk bekerja di Eropa terus meningkat.

Tawaran gaji, fasilitas, dan kesejahteraan yang lebih tinggi dibanding Asia membuat sejumlah negara di Eropa mulai dilirik pekerja migran asal Jawa Tengah.

Direktur Operasional PT Dewi Pengayom Bangsa, Nindya Setyo, menyebut saat ini penempatan pekerja terbanyak di Eropa masih ke Polandia, Turki, dan Kroasia.

Nindya yang bergerak di perusahaan agensi tenaga kerja luar negeri itu menyebut ketiga negara tersebut membutuhkan skill las atau welder hingga menjahit. Hal itu Nindya ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Kantor Disnakertrans Jateng, Kota Semarang, Jumat, 22 Agustus 2025.

BACA JUGA: Dukung Mahasiswanya Kerja ke Luar Negeri, Undip dan KP2MI Bangun Migrant Center di Sekolah Vokasi

“Kalau di Polandia kebanyakan permintaan untuk welder dan penjahit. Sementara di Turki dan Kroasia peluangnya besar di bidang hospitality, mulai dari perhotelan, spa terapi, hingga massage,” jelas Nindya.

Nindya menambahkan, meski banyak peminat dan menawarkan kesejahteraan yang lebih baik, bekerja ke Eropa memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri. Salah satunya adalah persoalan visa kerja.

“Sebenarnya kerja di Eropa itu bisa dibilang ya mudah, cuman memang yang agak sulit itu, kalau untuk di Polandia tantangannya sendiri adalah mengenai proses visa, karena proses visanya sistem drawing ya, jadi memang menunggu panggilan dari konsulat. Itu tantangannya,” akunya.

Bekerja di Eropa tak cukup kuasai bahasa Inggris saja

Tak cuma soal visa kerja, kemampuan berbahasa juga menjadi hal penting bagi warga Jawa Tengah yang ingin mengadu nasib ke Eropa.

Pasalnya, kata Nindya, menguasai bahasa Inggris saja tak cukup jika ingin bekerja di beberapa negara, seperti Jerman dan Austria.

“Seperti Jerman atau Austria, bahasa itu sangat dibutuhkan dengan level yang lebih tinggi. Tingkat kesulitan bahasa Inggris dengan bahasa Jerman itu kan sangat beda ya, lebih sulit bahasa Jerman. Kalau bahasa Inggris mungkin sekarang sudah mulai familiar di tengah masyarakat, bahasa Jerman belum,” sambung dia.

BACA JUGA: Penipuan Loker Luar Negeri, 2 Warga Tegal Terbekuk Polda Jateng: Korban Dapat Janji Kerja di Kapal

Menurutnya, tantangan bahasa ini membuat Eropa tidak semudah itu untuk digapai calon pekerja migran seperti di Asia.

Negara-negara seperti Taiwan, Hongkong, dan Malaysia masih lebih populer karena persyaratan relatif ringan dan lebih familiar bagi pekerja.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan