“Pasti ada masanya hadir, ada masanya pamit. Dalam kesempatan ini, saya ke gereja-gereja juga mohon pamit. Di sini, saya merasa seperti keluarga sendiri,” ujar Mbak Ita sambil meneteskan air mata.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk jajaran Keuskupan. Menurutnya, keberhasilan Semarang tidak lepas dari kerja sama semua elemen masyarakat.
“Dengan walikota sebelumnya, Pak Hendi, hingga saya, kolaborasi ini telah membuat Kota Semarang kian lebih baik. Semoga penerus kami bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita masyarakat,” tambahnya.
Dalam suasana penuh kehangatan, pihak Keuskupan Agung juga menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan umat selama kepemimpinan Mbak Ita.
Natal kali ini menjadi momentum tak hanya untuk merayakan kelahiran Kristus, tetapi juga untuk mengenang perjalanan kolaboratif yang telah membawa Semarang menuju arah yang lebih baik.
“Tadi kita sowan juga ya dan ini salah satu tradisi, tadi kami sowan ke Katedral dan ke Pendeta Subekti. Kemarin malam sudah mengunjungi beberapa Gereja dan posko di malam Natal dan harapannya ini bisa terus berjalan,” tutur dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah