SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus bunuh diri mahasiswi PPDS Anestesi Undip dr. Aulia Risma Lestari masih terus menjadi objek kecurigaan warganet di media sosial.
Bagaimana tidak, tak sedikit dari mereka yang masih menduga kuat adanya bullying atau perundungan yang dilakukan oleh para senior PPDS Undip kepada para juniornya.
Dari sana, muncul sebuah nama yang netizen duga sebagai salah satu pembully dr. Aulia Risma Lestari, yakni Prathita Amanda Aryani.
Prathita Amanda Aryani ini merupakan chief PPDS Bedah Undip yang sebelumnya mengaku dapat tetap bertahan di proses serupa. Setelah namanya viral, akun media sosial Prathita Amanda Aryani pun lenyap.
Terkini, muncul dugaan senioritas yang netizen temukan dalam bentuk lain.
Bukan hanya dengan perundungan atau fisik, senioritas di lingkungan PPDS Undip Semarang dugaannya tembus ke ranah seksualitas.
BACA JUGA: Ga Abis Pikir! Prathita Amanda Aryani Diduga Pembully Dokter Undip Minta Juniornya Makan 5 Nasi Bungkus Per Orang
Seorang warganet mengaku jika ada jatah istri residen untuk seniornya di area PPDS Undip Semarang.
Dugaan tersebut muncul dari unggahan akun X @sunwookimz, seperti beritajateng.tv kutip pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Dalam unggahan tersebut, akun X itu mengunggah sebuah tangkapan layar berisi curhatan seorang yang keluarganya sedang menempuh PPDS di Undip.
‘Om ku jugaa ambil spesialis di Unchdeep, senior pada suka istrinyaa jadi senior minta istrinya buat mereka pacarin selama dua bulan checkkk‘ tulis curhatan di akun X tersebut.
‘ini paling mindblowing sih, istri om ku kepaksa ngelakuin itu karena kalo ga om ku bakal diperlama kelulusannya mana seniornya gembrot‘ sambungnya.
Sementara, akun X bernama @txtdarijasputih mengungkap adanya peraturan aneh selain pasal anestesi yang berlaku untuk para residen.
“Ternyata tugas istri residen banyak ya,” cuitnya.
Ada 5 poin tata krama yang berisi tindakan senioritas yang berlaku di PPDS tersebut. Seperti tidak boleh makan atau duduk terlebih dahulu sebelum senior.