Ia mengatakan bahwa dampak depresiasi rupiah mungkin tidak akan langsung terasa ke semua sektor, namun bisa memengaruhi harga beberapa komoditas impor.
“Mungkin dampak langsungnya hanya pada beberapa komoditi impor yang harganya akan naik. Tetapi belajar dari krisis 1997/98 sebenarnya yang penting adalah dampaknya pada pembentukan persepsi pelaku pasar,” katanya.
Ia mengimbau agar pemerintah juga memperbaiki cara berkomunikasi dalam merespons isu-isu ekonomi yang sensitif.
Sementara itu, ia menyesalkan respons pemerintah yang terkesan meremehkan saat muncul kritik dari publik maupun saat penurunan IHSG.
Menurutnya, komunikasi yang terbuka, jujur, dan meyakinkan akan lebih efektif menenangkan pasar ketimbang pernyataan yang normatif atau mengabaikan keresahan publik.
“Pemerintah mesti memperbaiki cara komunikasi menanggapi berbagai isu ekonomi yang berkembang sehingga pelaku pasar dan masyarakat tenang,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi