Usai kejadian, JW, sopirnya, dan korban lain langsung dilarikan ke RS Bhayangkara. JW mengaku baru sadarkan diri pada Jumat, 26 Juli 2024 siang.
Saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara, JW menuturkan Anggota Detasemen Polisi Milter (Denpom) dan Kepala Seksi (PASI) Intel mendatanginya dan meminta maaf atas apa yang terjadi.
Anggota Denpom dan PASI Intel itu pun membenarkan bahwa oknum yang menganiaya JW merupakan Anggota TNI AD.
“Dari Denpom sendiri yang mengakui dan datang ke sini, karena di selidiki Resmob. Dia meminta maaf dan itu benar-benar anggota mereka,” ucapnya.
Perihal pangkat dan jabatan, JW tak mengetahuinya. Sebab pihaknya masih fokus menjalani pengobatan di RS Bhayangkara.
Tak ada jalur damai, JW siap bawa kasus penganiayaan ke ranah hukum
Lebih lanjut, JW akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Pihaknya pun mengaku telah menyiapkan pengacara.
Ia akan membuat laporan ke Polrestabes Semarang dan Denpom, Sabtu 27 Juli 2024.
“Jadi secara aturan nanti entah bagaimana, kita pengin lanjut ke ranah hukum. Pengacara sudah mulai datang ke kita, besok kita baru akan buat laporan,” tegasnya.
BACA JUGA: Menangis, Rinoa Aurora Ungkap Kronologi Dugaan Penganiayaan Oleh Leon Dozan
JW mengaku, ia mengalami luka terparah di antara korban lainnya. Berdasarkan foto yang media terima, wajah JW berlumuran darah dan tergeletak tak sadarkan diri di trotoar Jalan Pemuda.
“Seperti binatang kita diinjak-injak, padahal kita gak salah. Sedangkan kita ini hanya membantu menangani masalah kedua pihak ini. Kok tiba-tiba kita kena serang,” tandasnya.
Sementara itu, Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Andy Sulistyo saat dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi terkait masalah tersebut.
“Untuk sampai saat ini kami belum menerima konfirmasi terkait permasalahan tersebut, nanti coba saya cek dulu ya,” katanya. (*)
Editor: beritajateng.tv