“Dengan Sesanti Ngremboko Soko mBlora Mbagusi ing Nuswantoro, Pagar Nusa harus hadir sebagai penjaga kedamaian. Pendekar sejati bukan adigang, adigung, adiguna, tetapi cinta damai dan menebar kebaikan,” ujar Arief.
Ia juga mendorong agar Pagar Nusa semakin masuk ke sekolah-sekolah NU dan pesantren sebagai wadah kaderisasi generasi muda yang berakhlak, disiplin, dan peduli sesama.
Acara wisuda kian meriah dengan atraksi seni bela diri khas Pagar Nusa yang memukau, mulai dari teknik tradisional hingga demonstrasi kekebalan.
Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya K.H. Rohib Nasroh Sumowijoyo, H. Abdulah Aminuddin, Ketua PCNU Blora Muhammad Fattah, jajaran PCNU, MWC NU, serta Dewan Khos Pagar Nusa Jawa Tengah dan Blora. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi