Ita berharap, banyaknya investasi yamg masuk ke Kota Semarang akan semakin memberikan kesejahteraan masyarakat. Mereka akan mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain, perputaran ekonomi Semarang meningkat.
Sebelumnya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang melakukan tour the investment atau jelajah investasi ke kawasan industri yang ada di ibu kota Jawa Tengah. Jelajah investasi ini dalam rangka memperkenalkan potensi investasi di Kota Lunpia.
Kepala DPMPTSP Kota Semarang, Widoyono menyebutkan alasan memperkenalkan industri karena industri merupakan sektor yang mudah untuk memunculkan multiplier effect sehingga bisa mengurangi ancaman resesi dan inflasi.
Melalui jelajah investasi ini, diharapkan dapat mendongkrak capaian investasi di Kota Semarang. Pihaknya menargetkan, investasi dapat tembus Rp 26 triliun pada 2023 ini. Dia optimistis target tersebut dapat tercapai dengan berbagai program yang telah disiapkan.
“Pada 2022 lalu, kami target Rp 24 triliun. Capaian Rp 24,6 triliun atau 102 persen. Pada 2023 meski ada ancaman resesi, kami harap bisa mencapai target,” ucapnya saat mengunjungi PT KIW, Selasa (14/2/2023).
Selain upaya itu, pemkot juga menawarkan kemudahan perizinan kepada para investor. Pihaknya juga memfasilitasi pendampingan jika investor menjumpai kendala dalam berinvestasi di ibu kota Jawa Tengah. Bahkan, DPMPTSP tengah menggodok regulasi insentif investasi. Insentif investasi itu berupa bantuan akses, bantuan penerangan jalan, reduksi pajak, reduksi retribusi, atau bentuk insentif lainnya.
“Kami masih menggodok apa saja insentif investasi yang bisa diberikan. Kami siapkan regulasinya,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah