Salah satu yang paling berharga adalah foto-foto dari seorang dokter sekutu bernama David Soltau yang kebetulan berada di Semarang saat pertempuran berlangsung.
BACA JUGA: Hari Anak Nasional, Anak Rentan Tampilkan Karya Menyentuh di Pameran Rumpin Bangjo Semarang
“Hampir tidak ada bukti foto dari peristiwa itu. Tanpa dia, mungkin kita tidak punya visual sama sekali tentang pertempuran 1945 di Semarang,” kata Kesit.
Pameran “Ketika Api Menyala” bukan sekadar nostalgia, melainkan sebuah upaya menghadirkan sejarah dalam bentuk yang bisa publik rasakan, bukan sekadar membacanya.
Melalui arsip dan visual otentik, peristiwa heroik Oktober 1945 di Semarang kembali menyala dalam ingatan kolektif masyarakat.
Pameran ini buka pada 9 s.d. 17 Oktober di Rumah Pohan Kota Lama Semarang mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Pengunjung juga bisa menikmati Tur Kuratorial untuk mengetahui sejarah terjadinya Pertempuran Lima Hari Semarang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi