Menurutnya, GIIAS hadir sebagai salah satu agenda penting Pemprov Jawa Tengah. Pihaknya pun mengaku tak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan asosiasi perusahaan kendaraan untuk menjalankan pameran otomotif besar tersebut
“Atensi masyarakat pada pembelian kendaraan bermotor kiblatnya GIIAS. Kalau GIIAS gak kita bawa ke Jateng, itu satu beban tersendiri pada masyarakat,” ucapnya.
Terlebih, kata Danang, pembelian kendaraan motor baru jadi pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penerimaan PKB.
“Itu salah satu pilar utama pembentuk PAD. Untuk kendaraan baru angkanya berada di Rp3,2 triliun dari Rp18 triliun. Nilainya besar, 20 persen sendiri dari kendaraan baru,” beber dia.
Sehingga, dengan adanya dorongan terhadap pembelian kendaraan baru di Jawa Tengah dinilai Danang sangat penting bagi Pemprov.
“Kalau soal pembelian kendaraan baru, saat ini sedang kita kaji untuk pendaftaraan kendaraan baru menjadi kebih cepat. Kami mempelajari samsat digital, supaya jadi satu kenyamanan dari masyarakat buat beli kendaraan baru di Jateng,” ucapnya.
GIIAS di Muladi Dome, kawasan Undip Semarang bakalan makin macet?
Pemilihan Muladi Dome sebagai venue berlangsungnya GIIAS Semarang 2024 tentu menjadi tantangan tersendiri. Tak sedikit publik yang bertanya soal akses menuju Muladi Dome. Terlebih, kawasan Undip dikenal cukup macet saat hari-hari perkuliahan aktif.
Menjawab ini, Danang angkat bicara. Ia mengaku akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk membuat rekayasa lalu lintas.
“Sambil kita perkenalkan wilayah sekitar Muladi Dome yang sementara ini gak semua orang tau ada perumahan dan jalan baru. Pameran ini jadi ada multiplier effect,“ tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi