Ia juga menyebut tuntutan lain berupa perombakan pemain serta pelatih guna jaga peluang bertahan. “Target kami bertahan musim ini lalu musim depan fokus promosi,” tegasnya.
Panser Biru cabut boikot laga home, pelatih PSIS Semarang berharap suporter penuhi Stadion Jatidiri
Pelatih anyar PSIS, Jafri Sastra, turut merasakan semangat baru itu. Ia mengaku terpukau oleh megahnya Stadion Jatidiri.
“Stadion itu luar biasa. Saya bayangkan sensasi pimpin laga dari bench pada arena sebesar itu. Pasti luar biasa,” ujarnya.
Jafri bahkan rutin berjalan pagi menuju stadion hanya untuk menikmati suasana megahnya. “Saya sering jalan pagi lalu lihat stadion dari dekat. Saya benar-benar kagum sampai saya ambil foto,” ceritanya.
Ia berharap suporter kembali penuhi stadion untuk angkat moral tim. Jafri menegaskan bahwa PSIS milik masyarakat Jawa Tengah serta warga Semarang.
BACA JUGA: PSIS Semarang Datangkan Tegar Infantrie dari Persita: Skema Pinjaman
“Saya harap teman-teman suporter dan semua pecinta PSIS hadir lagi ke stadion. PSIS bukan milik Jafri Sastra. PSIS milik warga Jawa Tengah serta Semarang,” tegasnya.
Ia merasa sedih melihat perjuangan tim yang masih berupaya jauh dari zona merah. Namun ia berjanji kerja keras tanpa alasan.
“Saya datang untuk kerja sekuat tenaga. Soal hasil kita serahkan kepada Yang Kuasa. Namun apa warga Jawa Tengah serta Semarang rela tinggalkan PSIS?” tandasnya. (*)













