Direktur Eksekutif AKSARA Research and Consulting, Hendri Kurniawan menuturkan, ada 89,6 persen responden yang tidak berminat menjadi anggota parpol.
“Ini tentu saja menjadi tugas tersendiri bagi parpol untuk menggaet anak muda agar tertarik masuk ke dalam partai politik,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Jawa Tengah Fraksi PDI Perjuangan, Danie Budi Tjahyono menilai dinamika politik di masyarakat, khususnya di kalangan anak muda masih terus berkembang.
Sehingga masih ada kesempatan bagi parpol untuk melakukan edukasi politik atau serangkaian program yang mampu merubah pandangan generasi muda.
“Survei hanya memotret kondisi saat ini, di dalam masyarakat masih ada dinamika, ke depan masih banyak kesempatan untuk melakukan edukasi,” tambahnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (UNDIP) Adi Nugroho menegaskan, meski partisipasi politik anak muda cukup tinggi, namun hal itu juga masih rentan mengalami pergeseran.
Oleh sebab itu, masih dibutuhkan pengecekan lanjutan secara berkala hingga pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.
“Karena di kalangan anak muda juga ada tren mereka mementingkan cuan berorientasi pada usaha dan bisnis yang mendatangkan pundi pundi kesuksesan finansial,” katanya.
Survei AKSARA dilakukan pada 15-25 Januari 2023 terhadap 800 orang responden di Provinsi Jawa Tengah berusia 17-39 tahun. Mereka masuk kategori milenial (lahir tahun 1981-1996) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012).
Penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen. (*)
Editor: Elly Amaliyah