“Untuk pendakian Gunung Semeru, masih tutup karena tingkat aktivitas kegunungapian masih berada pada level III atau siaga,” imbuhnya.
BACA JUGA: Calon Pengantin Flare Gunung Bromo Minta Maaf, Tapi Tuntut Pihak TNBTS
Tegaskan calon pengunjung tak boleh membawa peralatan pemicu kebakaran
Ia menegaskan, para calon pengunjung dan pelaku jasa wisata yang akan beraktivitas di kawasan taman nasional tersebut wajib mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di dalam kawasan, mengingat saat ini masih dalam masa waspada bahaya kebakaran.
Para pengunjung dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di dalam kawasan tak boleh membawa peralatan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan seperti kembang api, petasan, flare atau suar, termasuk membuat api unggun atau perapian.
Kawasan wisata Bromo tutup sejak 6-18 September 2023 akibat kebakaran yang terjadi pada Rabu, 6 September 2023. Hal itu lantaran ulah pengunjung yang menggunakan flare untuk kepentingan pengambilan gambar prewedding. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo tertutup untuk wisatawan dan kebakaran baru padam pada 15 September 2023.
Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, areal seluas 504 hektare terlaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana.
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat kunjungan sebanyak 318.919 wisatawan. Angka itu terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar. Jumlah itu meningkat daripada tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi