Bupati Kudus, Dr. Ars. Sam’ani Intakoris, S.T., M.T., mengapresiasi inisiatif ini dan berharap pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat lebih luas bagi guru-guru PAUD di seluruh Indonesia.
“Melalui pelatihan ini, guru dari Kudus dan Sumbawa Barat dapat saling berbagi pengalaman. Kami berharap kerja sama antara Kementerian, PBG Kudus, Djarum Foundation, Amman Mineral, dan Inspirasi Foundation dapat terus berlanjut. Sebagai program berkelanjutan untuk memperkuat pendidikan anak usia dini,” ujar Sam’ani.
Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio, menjelaskan bahwa berpikir komputasional bukanlah kurikulum baru. Melainkan cara berpikir yang bisa di bangun melalui kegiatan sehari-hari.
“Proses berpikir komputasional dapat berkembang dari aktivitas sederhana seperti bermain, mencuci tangan, atau kegiatan kreatif lainnya. Jika diterapkan secara konsisten, pendekatan ini mampu meningkatkan kemampuan kognitif, sosial-emosional, dan motorik anak,” kata Felicia.
Berpikir Komputasional Jadi Dasar Pembentukan Generasi Adaptif
Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Priyo Pramono, menambahkan bahwa berpikir komputasional menjadi dasar penting dalam membentuk generasi adaptif dan inovatif.
“Potensi berpikir komputasional akan semakin besar jika tertanamkan sejak usia dini. Melalui kolaborasi lintas provinsi ini. Kami berharap muncul generasi unggul yang siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Priyo.
Pelatihan ini di ikuti oleh 38 peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah PAUD dari berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Jawa.
Selama pelatihan, peserta mempelajari teori berpikir komputasional serta cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum nasional PAUD.
Mereka juga melakukan praktik langsung dan kunjungan ke empat satuan PAUD percontohan di Kudus yang telah berhasil menerapkan pendekatan ini.
Melalui kegiatan tersebut, para guru harapannya dapat menjadi pelatih di daerahnya masing-masing, sekaligus memperluas penerapan berpikir komputasional di tingkat nasional. (*)
Editor: Elly Amaliyah







