Contoh yang paling sederhana, kata anggota DPRD Jateng ini, masyarakat akan disapa dan didatangi hanya empat tahun sekali dan itu pun dilakukan setiap akan ada hajat pemilu.
Dalam hal terwujudnya aspirasi pembangunan infrastruktur, juga masih banyak masyarakat yang beranggapan jika anggaran yang di gunakan merupakan merupakan pribadi untuk mempengaruhi masyarakat.
Padahal anggaran tersebut dari negara yang uangnya berasal dari rakyat dan di kembalikan lagi kepada masyarakat. Hal itu dalam bentuk aspirasi dengan pengawalan oleh para wakil rakyat.
BACA JUGA: Dorong Peningkatan SDM, Anggota DPRD Jateng Ini Tak Ingin Desa Kawengen Ungaran Tertinggal
Oleh karena itu, Bagus menekankan pentingnya pendidikan politik ini kepada kalangan ibu-ibu PKK di Desa Jatijajar.
“Tujuannya agar para kader PKK ini juga bisa menularkan pentingnya pendidikan politik kepada kaum perempuan di lingkungannya,” kata anggota Komisi E DPRD Jateng ini. (*)
Editor: Farah Nazila