“Penjagaannya ketat banget. Harus cari posisi aman biar enggak kena usir. Aku bawa banyak kartu dan jersey, jadi harus cepat. Pemain buru-buru, aku juga buru-buru,” ucapnya.
Yang terbaru, ia bertemu Andi F. Noya, atau yang banyak dikenal sebagai Kick Andy. Tokoh yang dikenal sebagai presenter itu ternyata merupakan Komisioner Independen Bali United.
“Ketemu di acara kantor. Turun panggung langsung kuminta tanda tangan,” ujarnya.
Banyak Ditawar Koleksinya, Ada yang Mau Bayar Dua Kali Lipat
Koleksinya yang langka tentu memancing pembeli. Dari Instagram, banyak yang menawar jersey bertanda tangan hingga dua kali harga pasar. Tapi Andreas tegas, koleksi bertanda tangan tidak ia jual.
“Aku bisa buatin kartu pesanan, tapi yang bertanda tangan enggak lepas. Itu koleksi pribadi,” tegasnya.
Dalam sekali cetak foto pemain satu tim, sekitar 20 pemain plus pelatih, biaya produksinya hanya sekitar Rp100.000-Rp150.000. Karena ia juga mencetak untuk para pemain.
“Biasanya [setelah tanda tangan] aku kasih juga ke pemainnya. Jadi mereka senang,” ujarnya.
BACA JUGA: Kabupaten Semarang Tak Ikut Kualifikasi Porprov Sepak Bola, KONI Tegaskan Sudah Fasilitasi Askab
Perawatan koleksinya pun tidak sembarangan. Andreas menyimpan kartu foto di album khusus agar tidak lembap. Sementara jersey digantung di ruangan berangin, tidak terkena matahari langsung. Jika dicuci, hanya dicelup ringan tanpa digosok.
Andreas yang mengidolakan club Chelsea ini juga berharap bertemu dengan Christian Ronaldo untuk mendapatkan tanda tangannya. (*)
Editor: Farah Nazila













