“Lima perahu milik nelayan rusak berat, ada mesin kapal yang mengalami kerusakan, bahkan ada dua mesin yang hilang. Ada pula alat tangkap seperti jaring yang hilang,” ujarnya.
Rianung memastikan, seperti arahan Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, pihaknya bakal intens berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan paska-bencana. Apalagi sejumlah nelayan bahkan tidak melaut karena cuaca buruk ditambah mengalami kerusakan perahu dan peralatannya.
“Kita akan komunikasi dengan OPD lainnya, para nelayan ini nggak bisa melaut, jadi butuh bantuan sembako. Selama ini bantuan hanya berupa nasi bungkus,” tuturnya.
Selain itu, ia mengaku memang perlu adanya pembangunan jembatan darurat bagi nelayan di RW 7 Mangkang Wetan. Jembatan yang selama ini jadi penghubung putus karena terdampak banjir. Jembatan ini biasanya untuk aktivitas nelayan sekaligus untuk sandar perahu.
“Kemarin juga ada evaluasi perlu terpasang alat peringatan dini banjir (early warning system) di sungai Plumbon dan Beringin. Terutama yang dekat dengan kampung nelayan,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah