“Menjelang pergantian tahun 2026, dari Pemerintah Kota Semarang tidak mengadakan pesta tahun baru. Di Simpang Lima akan ada pentas bersama dengan konsep doa lintas agama dan penggalangan donasi,” kata Iin, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, tidak akan ada kembang api yang diselenggarakan oleh pemerintah kota. Meski demikian, hiburan tetap ada untuk menarik minat masyarakat hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut.
“Hiburan tetap ada, tetapi konsepnya untuk mengajak masyarakat datang, berdoa bersama, dan berdonasi. Berapa pun nilainya tidak kami lihat jumlahnya, yang terpenting adalah partisipasi dan kepedulian,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau seluruh penyelenggara acara yang mengajukan izin keramaian agar menyertakan sesi doa bersama dan membuka donasi kemanusiaan dalam rangkaian kegiatannya. Hingga saat ini, pemerintah kota belum mengeluarkan tindakan khusus terhadap pihak swasta yang mengajukan izin perayaan malam tahun baru.
Terkait sektor pariwisata, Iin mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sepanjang 2025 menunjukkan tren positif.
Hingga November 2025, jumlah kunjungan tercatat mencapai sekitar 7,9 juta wisatawan, melampaui target yang ditetapkan.
“Harapannya tentu bisa lebih besar dari tahun 2019. Saat libur Natal dan Tahun Baru ini, okupansi hotel dan aktivitas pusat perbelanjaan cukup tinggi. Kota Semarang masih menjadi tujuan wisata yang diminati,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













