SEMARANG, beritajateng.tv – Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Bank Jateng melakukan launching implementasi transaksi non tunai di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, belum lama ini. Melalui program tersebut Pemprov Jateng berupaya menerapkan transaksi non tunai pada setiap desa.
Sekda Jateng Sumarno menuturkan penerapan transaksi non tunai ini adalah upaya untuk membuat transparansi pendanaan desa.
“Cita-cita kita adalah dengan transaksi non tunai ini tentu saja pengelolaan keuangan desa lebih efisien, efektif dan yang paling penting adalah akuntabel,” katanya.
BACA JUGA: Gandeng Bank Jateng, Pemkab Jepara Segera Terapkan Transaksi Non-Tunai Keuangan Dana Desa
Sumarno menuturkan, akuntabilitas dalam transaksi non tunai berarti semua pembayaran langsung kepada rekening penerima pembayaran. Dengan sistem cashless tersebut semua data tercatat.
“Jadi kalau orang mau minta pertanggungjawaban datanya sudah ada semua. Berbeda kalau melakukan pembayaran dengan tunai. Bilangnya bayarnya 100 yang diserahkan hanya 50. Nggak bakal bisa kelihatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan transaksi cashless semua masuk ke rekening penerima. Akuntabilitasnya jauh lebih terjaga.
“Kalau ada yang berniat melakukan kecurangan pun agak susah. Karena semua tercatat dengan konkret,” paparnya.
Selain itu Sumarno menambahkan jika penerapan ini juga sudah berlangsung di tingkat kantor pemerintahan termasuk Pemprov Jateng.
BACA JUGA: Bank Jateng Buka Kantor Fungsional di Pasar Kliwon
Proses sosialisasi pun juga sekalian akan berjalan dengan bagian pemerintahan desa. Perbaikan jaringan juga bakal seiring dengan penambahan infrastruktur pada desa-desa yang masih blank spot.