“Tidak ada hubungannya, kita akan sempurnakan dulu regulasinya,” ujar Arief Rohman, Jumat 7 Februari 2025.
Penolakan berdasar dari Pramoedya Ananta Toer terlibat gerakan komunis
Sementara, Munaji, Ketua DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Blora, mengapresiasi penundaan penamaan jalan baru tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penolakan terhadap nama Pramoedya Ananta Toer sebagai nama jalan baru, dengan alasan berdasarkan data dari sejumlah intelgent bahwa sosok Pram memiliki sejarah keterlibatannya dalam pergerakan komunis.
“Kalau kalian tidak percaya, tanya itu kepada BIN, BAIS atau Kodim. Sejarah telah mencatat namanya sebagai tokoh Komunis,” tegas Munaji.
BACA JUGA: Peringati Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora, Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Karyanya Mendunia
Menurutnya, masih ada tokoh sejarah lain, seperti Tirto Adi Suryo, Bapak Pers Nasional yang berasal dari Blora, yang lebih pantas untuk dijadikan nama jalan.
“Atau Samin Surosentiko, Bupati Arief Rohman malah setuju, karena dalam kepemimpinannya jalan sudah bagus, meskipun masih ada kekurangan,” tutupnya. (*)
Editor: Farah Nazila