Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Pentaskan Lakon “Where the Cross is Made”, Teater Gema UPGRIS Kritik Pola Asuh Obsesif Ortu ke Anak

×

Pentaskan Lakon “Where the Cross is Made”, Teater Gema UPGRIS Kritik Pola Asuh Obsesif Ortu ke Anak

Sebarkan artikel ini
Teater Gema
Teater Gema UPGRIS saat pentas akhir tahun dengan naskah "Where the Cross is Made" di Gedung Balairung UPGRIS, Kamis, 5 Desember 2024 malam. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

Ia berharap, dengan isu yang sangat relevan, pentas akhir tahun Teater Gema kali ini dapat mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya pola asuh yang sehat.

“Pertunjukan teater kali ini sangat meriah karena ternyata penonton sangat antusias, bukan hanya dari seniman teater, tapi juga masyarakat luas. Semoga pertunjukan ini tidak hanya menyajikan tontonan tapi juga tuntunan,” tutur Ahmad Ripai.

BACA JUGA: Intip Serunya Penyair Perempuan Naning Scheid Bincang Sastra Bareng Siswa SMA Kesatrian 2

Sementara itu, selain melibatkan mahasiswa, pementasan ini juga melibatkan Akhmad Sofyan Hadi alias Ian, seorang guru dari Kabupaten Kendal. Ian berperan sebagai Kapten Isaiah Bartlett yang terobsesi melebihi batas.

Ian mengaku sangat terhormat bisa berpartisipasi menjadi aktor dalam pentas ini. Harapannya, kata dia, pentas ini mampu meneror siapa saja yang menyaksikan.

“Bahwa sebelum ramai dunia menggunakan minyak bumi, ternyata perburuan paus lebih dahulu ada untuk diambil minyaknya. Juga peristiwa-peristiwa lain di dalamnya seperti obsesi seorang ayah kepada anaknya sehingga membuat batas kenyataan dan ilusi menjadi nyaru,” kata Ian. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan