Setiap peserta mendapat akses tanpa batas ke akun demo PT RFB. Hal ini agar bisa memahami dengan baik sistem transaksi dua arah di perdagangan berjangka, khususnya produk komoditi bilateral.
Pengalaman ini bertujuan agar peserta merasakan dan memahami gejolak market yang sangat dinamis. “Penting sekali untuk tidak hanya mengajarkan teori. Tetapi juga mengajak peserta langsung melakukan transaksi jual/beli di harga live market dunia yang tidak pernah berhenti bergerak selama hampir 24 jam,” katanya.
“Tujuannya adalah siapa pun yang ingin mulai investasi atau trading harus paham bahwa investasi selalu memiliki risiko yang sebanding dengan potensi keuntungannya. Dengan begitu, investor justru akan lebih mau belajar dan siap secara psikologis sebelum mereka memasuki perdagangan komoditi,” ujarnya.
Ia menyebut, banyak hal yang harus kita mengerti dan pelajari bagi yang ingin menjadi investor handal dan profesional. Mulai dari prediksi arah pergerakan market yang bisa tiba-tiba berubah karena pengaruh berita politik dan fiskal. Hingga berbagai teknik manajemen risiko untuk kondisi-kondisi di luar prediksi.
Itulah mengapa dalam perdagangan komoditi tidak cukup hanya memahami dasarnya, tetapi penting juga untuk mendapat pendampingan dari konsultan yang berpengalaman.
“Sebagai salah satu perusahaan terbaik di bidang komoditi. Kami sadar harus turut berkontribusi dalam usaha pemerintah khususnya kementerian keuangan untuk mencerdaskan masyarakat agar semakin aktif belajar dan berinvestasi. Program literasi ini akan terus kami dorong ke berbagai kampus agar lebih banyak Generasi Z yang semakin cerdas berinvestasi. Kami harap program ini mendapat sambutan positif warga Semarang sehingga skala cakupannya bisa semakin luas ke depannya,” tutup Mia.
Kegiatan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi PT RFB Semarang merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program OJK: Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025.
Tujuan pemerintah adalah mengembangkan berbagai kegiatan literasi keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Rangkaian ini harapannya bisa menumbuhkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. Sehingga kesejahteraan negara bisa perlahan meningkat dari tahun ke tahun. (*)
Editor: Elly Amaliyah