Berbeda dengan Laut Jawa atau laut utara, Haris beberkan kondisi gelombang Selat Sunda dan Selat Bali yang tak bisa ditebak
Meskipun penyeberangan kapal di laut utara atau laut Jawa gelombangnya tak terlalu tinggi, namun Haris memberi peringatan untuk Selat Sunda dan Selat Bali.
Terlebih, belum lama ini kapal penumpang motor (KPM) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli 2025 lalu.
“Selat Sunda dan Selat Bali itu tergantung kondisi. Memang beberapa bulan belakangan agak sedikit stay dalam artian baik, tapi ketika kejadian beberapa hari kemarin, seperti di wilayah Jakarta, Banten, Lampung, itu kan cukup banyak kejadian yang meningkatkan tinggi gelombang,” terangnya.
BACA JUGA: Waspada! Berikut Prediksi Cuaca di Wilayah RI Sampai Pekan Depan Menurut BMKG
Gelombang yang terjadi di Selat Sunda dan Selat Bali belakangan ini, kata Haris, tak seperti biasanya.
“Bahkan di beberapa kasus seperti minggu kemarin di Selat Bali yang kapal sampai tenggelam gelombang cukup tinggi. Jadi memang untuk saat saat ini memang tidak biasa seperti dari pancaroba sampai ke kemarau ini kondisinya tidak terlalu signifikan ya, maksudnya kadang nanti membaik, kadang memburuk begitu,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi