SEMARANG, beritajateng.tv – Pembelian kendaraan bermotor yang lesu disebut berpengaruh pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Tengah hingga pertengahan tahun 2025.
Hal itu terungkap oleh Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda Bidang Akuntansi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng, Nurrahman Adi Putra, saat dijumpai di kantornya, Jumat, 1 Agustus 2025.
“Malah di teman-teman pendapatan [Bapenda] target yang kendaraan baru. Kayanya ini kan lagi lesu, [pembelian] kendaraan baru itu yang masih teman-teman di Bapenda pikirkan. Untuk menggaet pendapatan baru, besok mungin ada GIIAS lagi,” ungkap Adi.
Menurutnya, daya beli warga Jateng yang berkurang terhadap kendaraan baru menjadi tantangan pihaknya dalam pengelolaan kas daerah hingga Desember 2025 mendatang.
“Cuma daya beli kita kan memang lagi berkurang ya, itu jadi proyeksi yang tantangannya kita mengelola kas sampai Desember. Misalnya kita target 100 mobil baru, tapi ternyata yang beli cuma 60 atau bahkan 40. Karena melihat dari realisasi yang sekarang itu dari target, [pembelian] mobil baru dapat 30 persen,” ucap dia.
BACA JUGA: Aset Pemkot Semarang Eks Wonderia Mangkrak 16 Tahun, BPKAD: Perlu Ada Kajian Pemanfaatan
Ketimbang tahun lalu, kata Adi, realisasi pembelian kendaraan baru pada tahun 2025 terbilang cukup jauh berbeda.