“Dan tidak lupa juga kami mengangkat kasus pembunuh salah satu aktivis yang bernama Munir Said Thalib yang terbunuh pada tanggal 7 September 2004,” imbuhnya.
Melalui aksi refleksi ini, Zaiful berharap bahwa para pemimpin negara akan membuka mata dan hati mereka untuk mengusut tuntas pelanggaran HAM yang belum terselesaikan. Khususnya kasus yang belum ada titik temunya sampai saat ini.
“Dengan adanya refleksi ini, semoga pemerintah melihat kembali kejadian-kejadian pelanggaran HAM. Serta pemerintah terketuk hatinya untuk memperbaiki hal-hal yang harusnya diperbaiki,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila