Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Peringati Hari Peduli Autisme, Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang Gelar Lomba Melukis dan Hafalan

×

Peringati Hari Peduli Autisme, Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang Gelar Lomba Melukis dan Hafalan

Sebarkan artikel ini
Anak Autisme
Sejumlah siswa saat membubuhkan cat dengan telapak tangan mereka saat lomba melukis, Selasa, 2 April 2024. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah siswa Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang tampak berbaris rapi sembari menunggu giliran. Satu persatu, telapak tangan mereka dibubuhkan cat air kemudian mereka torehkan pada kanvas besar yang telah tersedia.

Meski tampak sederhana, para anak sekolah tersebut sedang mengikuti lomba melukis untuk merayakan Hari Peduli Autisme Sedunia yang jatuh tepat pada hari ini, Selasa, 2 April 2024. Selain lomba melukis, juga ada lomba hafalan terjemahan ayat 5 agama.

“Salah satu kendala dari anak spesial itu adalah motoriknya nggak bagus, bahkan mereka megang pensil nggak bisa, meremas kertas nggak bisa,” kata Ketua Yayasan Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang, Agung Prasetyo, kepada beritajateng.tv.

Lomba-lomba tersebut, kata Agung, bertujuan untuk menyetarakan, mengakomodir, menghargai, dan memberikan monumental adanya Hari Peduli Autisme Sedunia. Terlebih, saat ini penyandang autis di Indonesia semakin bertambah.

BACA JUGA: Total Pendaftar PPDB Inklusi Capai 130 Siswa, Dinas Pendidikan Semarang: Bukti Tingginya Kesadaran Orang Tua

Agung menuturkan, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistika (BPS), anak penyandang autisme meningkat 500 orang tiap tahunnya. Sementara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat, hampir 1,9 juta orang menyandang autisme.

“Kalau kemarin 2019 saya tanya ke Konferensi Nasional Autisme, perbandingannya itu 1;40, menurut PBB, dari 40 anak berkerumun, 1 di antaranya adalah anak autis,” katanya kepada beritajateng.tv, Selasa, 2 April 2024.

Agung menambahkan, Sekolah Fun & Play Semarang sendiri memiliki siswa total mencapai 72 siswa. Dengan macam-macam tingkat, mulai dari non-autis, autis ringan, autis sedang, hingga autis berat.

Lomba agar anak penyandang autisme pede

Dengan kegiatan semacam ini, Agung berharap anak berkebutuhan khusus utamanya anak penyandang autisme bisa berani tampil di depan umum. Sehingga, mereka tidak dipandang sebelah mata, di-bully, atau diremehkan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan