“Kami ingin mereka strong semuanya, kami ingin mereka bisa jadi seperti anak reguler lain, kami membuat anak-anak itu menjadi anak yang survive di kehidupannya kelak,”
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyampaikan bahwa Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang merupakan salah satu referensi bagi pihaknya dalam melayani pendidikan bagi siswa inklusi.
Pasalnya, menurut Permendikbud, semua cabang pendidikan harus menjadi sekolah inklusi, termasuk seluruh cabang pendidikan di Kota Semarang.
BACA JUGA: PPDB Inklusi Gelombang Kedua Buka, Ini Daftar Sekolah Rujukan Menurut Dinas Pendidikan Kota Semarang
“Sekarang ini memang kendalanya masih banyak, antara lain masih banyak guru yang belum punya sertifikasi pendidik khusus. Itu yang menjadi PR kami,” ungkapnya.
Ia pun berharap, dengan adanya Hari Peduli Autisme Sedunia ini, masyarakat termasuk orang tua anak berkebutuhan khusus agar tidak semangat dan tidak putus asa. Ia pun memastikan, pemerintah akan selalu hadir dalam memberikan pendidikan yang terbaik.
“Pemerintah juga mengharapkan banyak volunter seperti Sekolah Inklusi Fun & Play Semarang yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, bisa menjadi mitra Dinas Pendidikan untuk memberikan pelayanan anak berkebutuhan khusus, termasuk autis,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi