“Kami ingin agar produk-produk lokal tidak hanya kuat di pasar dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global,” tuturnya.
Selain buyer gathering, WOODFEST 2025 juga akan menghadirkan seminar tematik, diskusi panel, serta ruang pameran bagi kontraktor interior, arsitek, desainer, dan pemasok material.
BACA JUGA: The Grandia Group Gandeng Dekoruma Tawarkan Hunian Siap Furnished di Semarang, Mulai Rp800 Jutaan
Panitia juga berencana menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam pembukaan acara. Di antaranya: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, perwakilan Kementerian Perindustrian, hingga Wali Kota Semarang.
“Kami berharap dukungan penuh dari para pemangku kepentingan agar event ini tidak hanya berdampak lokal. Tetapi, juga membawa kontribusi nyata bagi industri kreatif dan manufaktur nasional,” tambah Johanes.
Ketua DPD HIMKI Semarang Raya, Albertus Kuswidiarso, menambahkan bahwa Jawa Tengah memiliki peluang besar untuk menjadi pusat furnitur dunia.
“Kami melihat potensi pasar furnitur dari Jawa Tengah luar biasa besar. Dengan adanya WOODFEST, kami ingin memperlihatkan bahwa Semarang dan sekitarnya bukan hanya sebagai pusat produksi. Tetapi, juga sebagai pusat kolaborasi dan inovasi industri furnitur,” ujarnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi