BLORA, beritajateng.tv – Sebuah inovasi teknologi yang luar biasa, Pertamina EP Field Cepu, Blora memanfaatkan limbah Gas, atau produk samping berupa Sulfur Pelet jadi bahan baku paving blok pengganti pasir.
Sulfur pelet ini merupakan produk samping dari pengolahan Gas Central Processing Plant (CPP) Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Menden.
CPP Gundih adalah salah satu penghasil gas terbesar di Jawa Tengah. Sejak Agustus 2020 CPP Gundih beralih pengelolaan oleh PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11. Dan telah beroperasi lagi tepatnya September 2020. CPP Gundih memiliki kapasitas produksi 70 MMSCF, Sales Gas 50 MMSCF dan H25 5000 PPM.
Limbah Gas Jadi Paving Blok
Dalam satu hari limbah Sulfur yang CPP ini hasilkan dari produksi gas mencapai 14ton/ hari. Dalam satu tahun total Handling Sulfur Gundih sebesar Rp 400 juta.
Untuk efisiensi biaya handling Sulfur tersebut Pertamina EP Field Cepu Zona 11. Pihaknya mencoba berinovasi dengan memanfaatkan Sulfur pelet tersebut sebagai bahan baku penganti pasir untuk paving blok.
SR Supervisor Production dan Operasi Adha Bayu Wijata mengatakan dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya pengelolaan dampak samping Operasi Migas. Berbentuk Sulfur dengan menggunakan metode Eco Sulfur paving blok.
“Jadi kita itu memanfaatkan Sulfur dari Proses Gas di Gundih, dengan mikroba. Mikroba itu akan memakan Gas itu dan mengahsilkan gas Elimental. Gas Elimental itu adalah cikal bakal sulfur pelet kita,” kata Adha Bayu, Selasa 31 Oktober 2023.
Menurutnya Sulfur pelet ini sejenis sulfur padat yang bermanfaat sebagai pengganti pasir pada mekanisme pembuatan paving blok.